Pergeseran Pola Asuh
Mengasuh anak bukan sekadar memberi tahu yang benar dan salah. Temukan bagaimana pergeseran kecil dalam hal perspektif dapat berdampak besar dalam jangka panjang.
Anakku, Berikanlah Aku Hatimu
Memberi instruksi dan disiplin agar anak kita patuh itu wajar bagi orangtua. Namun, kita mengharapkan ketaatan dari hati serta mendapatkan hati mereka bagi Allah.
Hati Kristus untuk Anak-Anak
Hidup pelayanan-Nya penuh kesibukan, tetapi masih ada ruang bagi anak-anak. Tuhan yang mencintai sampai ke ribuan generasi melihat lebih jauh dari yang kita bisa.
Orangtua yang Baik pun Punya Penyesalan
Saat menjadi orangtua, kita tidak hanya akan menunjukkan kekuatan, tetapi juga kelemahan. Orangtua yang baik pun pasti memiliki penyesalan dalam mengasuh anak.
Anakku Mengalami Iman melalui Kelemahanku
Kelemahan kita dapat membentuk keimanan anak-anak kita. Mereka belajar mengandalkan Tuhan untuk hal-hal yang tidak dapat kita lakukan. Mereka belajar beriman.
Hari Gini Masih Otoriter dengan Anak?
Pola asuh otoriter cenderung menuntut dan memaksa anak melakukan apa yang diinginkan orangtua, namun rendah respons, dukungan, dan penghargaan dari orangtuanya.
Anak-Anak yang Cinta Dunia
Orangtua yang memanjakan anaknya akan mengerjakan pekerjaan iblis, membuat agama tidak dapat dipraktikkan, keselamatan tidak tercapai. Sebesar inikah bahayanya?
Anakku, Sahabatku
Persahabatan tidak dibangun dalam satu malam, tidak mendadak ketika anak memasuki usia remaja. Persahabatan dengan anak dimulai sejak anak masih dalam kandungan.
Memangnya Boleh Terlalu Cinta?
Ketika kita telah belajar untuk lebih mengasihi Allah daripada kekasih kita di dunia ini, kita akan mencintai kekasih kita dengan lebih baik daripada sekarang.
BERSAHABAT DENGAN ANAK TANPA KEBABLASAN
Kerinduan orangtua untuk bersahabat dengan anak perlu disikapi dengan bijak dengan menyadari dan memahami dampak serta risikonya agar tidak kebablasan.