IBUKU, SAHABATKU

Karya Linawati Williyarto

 

Ibuku hanyalah perempuan biasa
Lulusan SD zaman Belanda
Bukan wanita karier dengan sederet embel-embel gelar di belakangnya
Juga tidak mengerti pekerjaan kantoran
Tidak punya banyak koneksi bisnis, tapi dikenal banyak orang karena kebaikan hatinya
Tidak pernah belajar parenting, tapi menjadi guru kehidupan buatku

—🖤—

Ibuku hanya perempuan biasa,
yang ketika aku kecil dulu, selalu bangun pagi-pagi
membuat makanan, membakar sate untuk dititipkan di pasar
Ibuku bukan ibu yang sempurna dalam definisi kesempurnaan versi anak-anaknya
Selalu ada saja label ketidaksempurnaan yang kami sematkan buatnya

—🖤—

Ibuku bukan pahlawan terkenal
Yang dia pahami hanyalah menjadi penolong buat suami dan anak-anaknya.
Ibuku tidak pandai merangkai bahasa,
yang dipahami hanya satu bahasa: bahasa kasih

—🖤—

Ibuku bukan siapa-siapa
Darinya aku belajar arti sahabat yang sesungguhnya
Sahabat yang selalu ada bukan hanya di saat suka,
Sahabat yang asik diajak curhat saat gundah hati melanda,
Sahabat yang mengulurkan tangannya ketika aku jatuh terpuruk,
Sahabat yang menyediakan bahunya untuk menyembunyikan air mataku

—🖤—

Ibuku bukan guru besar dengan banyak teori
Darinya aku belajar menjahit hati yang terkoyak dengan benang kasih,
ketika sembilu menggores hati, karena semburan ketidakpuasan anak-anaknya

—🖤—

Ibuku hanya perempuan sederhana
yang mewariskan teladan cinta

Di akhir perjalanan hidupnya, aku baru tersadar,
aku kehilangan sahabat yang sejati

—🖤—

I Love You, Mom

 

Puisi ini juga dipublikasikan di IG @hikmat.keluarga.

Jangan lupa follow, like, dan share ke sebanyak mungkin orang

yang ingin memberikan penghargaan kepada ibu mereka.

Yuk, berjalan berdampingan untuk

menjadi orangtua sebaik yang kita bisa.

Klik untuk SUBSCRIBE