Untuk kita, orangtua anak berkebutuhan khusus:

Sejak anak-anak istimewa ini kita lahirkan, begitu banyak emosi campur aduk yang kita rasakan. Betapa banyak sukacita yang bercampur dengan tetesan keringat dan air mata yang telah jatuh selama ini dalam perjuangan kita membesarkan anak-anak. Lelah, sedih, putus asa, itu sudah pasti. Namun, semua itu tak juga mengurangi semangat kita. Sesungguhnya, kita adalah orangtua pilihan yang Tuhan percayakan dengan panggilan yang istimewa.

Tidak patah semangat, itulah motto kita sebagai orangtua. Kita begitu gigih dalam mendidik anak-anak. Tidak ada kata lelah mencoba dan memberikan yang terbaik. Betapa harus banyak bersabarnya kita. Menyadari bahwa kepercayaan yang Tuhan berikan, tidak semudah itu dilaksanakan. Justru karena tidak mudah itulah, kita harus belajar beriman dan berpengharapan. Karena tanpa itu, tidak mungkin kita dapat terus mengupayakan semuanya. Seperti nasihat Paulus, setiap kita yang percaya hendaknya memiliki pengharapan dalam menghadapi berbagai masalah dan cobaan. Lewat masalah itulah, kita menjadi orang-orang yang lebih peka. Memiliki anak yang istimewa mengingatkan kita untuk selalu menghargai setiap perkembangan kecil dan mengapresiasi setiap momen kehidupan.

Anak-anak kita adalah anggota tubuh Kristus yang memiliki talenta istimewa. Tuhan mempercayakan setiap manusia dengan peran dan talenta yang berbeda-beda (1 Kor. 12:7-11). Tak terkecuali anak-anak kita, meski mereka berkebutuhan khusus. Tidak satu manusia pun diciptakan-Nya tanpa talenta. Setiap kita adalah bagian kecil anggota tubuh Kristus yang saling melengkapi, sehingga tidak ada satu pun manusia yang luput dari ketidaksempurnaan dan ketergantungan.

Anak-anak ini adalah wujud nyata kasih karunia Tuhan. Firman-Nya kepada Paulus, “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna.” 1 Mungkin saat ini kita tidak mengerti mengapa harus mengalami penderitaan ini. Namun, percayalah, semua yang terjadi adalah seizin Allah. Dalam kasih karunia-Nya, Allah menjadikan mereka yang menderita sebagai instrumen (media) kuasa kebangkitan-Nya, melalui talenta, peran, dan panggilannya. Dengan kuasa Roh Kudus dalam diri mereka yang menderita dan percaya, kemuliaan Tuhan dinyatakan. Itulah sebabnya Paulus dalam keterbatasan fisiknya diingatkan oleh Tuhan bahwa kasih karunia Kristus itu cukup baginya. Kasih karunia yang Paulus ingin nyatakan dalam konteks manusia yang mengalami penderitaan atas seizin Allah bukan hanya menyelamatkan jiwa mereka yang percaya, namun juga memberi mereka kesempatan yang sangat unik dan khusus untuk terlibat dalam menyatakan kuasa Tuhan.

Kasih karunia Tuhan adalah esensi kehidupan orang percaya. Keluarga kita adalah instrumen Tuhan yang sempurna untuk menyatakan kuasa dan kemuliaan-Nya karena kita mengerti betul bagaimana bergantung pada kasih karunia Tuhan itu. Yakinlah, bahwa kemuliaan-Nya akan semakin terpancar dalam diri orang yang mengerti keterbatasannya.


1. 1 Korintus 12:9

Hari Disabilitas 1

Hari Disabilitas 2

Hari Disabilitas 3

Hari Disabilitas 4

Hari Disabilitas 5

Hari Disabilitas 6

Hari Disabilitas 7

Hari Disabilitas 8

Hari Disabilitas 9
 

Anda diberkati dengan materi ini?
Pastikan Anda tidak ketinggalan membaca tulisan-tulisan terbaru kami lainnya.

Klik untuk SUBSCRIBE