Kasih Bapa seharusnya cukup menaungi di segala musim. Namun, kerap kali aku tak merasakan kasih-Nya, terutama di masa-masa tergelap hidupku.

Cinta manusia selalu bergumul. Seperti cinta Toga dan Siska. Setelah melepas mimpi untuk memiliki keturunan, cinta mereka kembali diuji. Sanggupkah cinta bertahan?

Bagaimana Emma dapat mendampingi putranya ketika dokter tak dapat menyembuhkannya? Sanggupkah hatinya menyerahkan sang putra ke dalam tangan Allah yang kuat?

Disiplin orangtua yang berlebihan kerap meninggalkan luka di hati anak. Namun Allah punya rancangan kebaikan bagi orang percaya, dan itulah yang menyadarkan Raina.

Orangtua bukan insan superpower. Ketika menghadapi problematika hidup, mereka butuh tempat mengadu. Kepada siapa mereka dapat pergi untuk mendapat pertolongan?

Raina dihadapkan pada dua pilihan: mengikuti kemauan orangtua atau mengejar panggilan untuk menjadi hamba Tuhan. Lalu apa rencana Tuhan baginya?

Di kala orangtua dan anak berbeda pilihan, tidak mudah menemukan titik temu yang mengakomodir semua pihak tapi tetap sejalan dengan kehendak Allah.

Tidak mudah mendampingi anak untuk bergumul di tengah dunia yang serba cepat dalam menghakimi dan menyelamatkan diri sendiri.